Title :
Because Your Smile
Author :
Dee
Cast : Lee Donghae
Park
Minyoung (OC)
Genre :
Sad romance
Leght :
One Shot
Rating :
General
Author notes :
Ini murni dari pikiranku. Maaf kalau belum dapet feelnya dan jika banyak typo,
please don’t copy and Happy reading ^^
Minyoung’s
POV
Lee Donghae, namja
tertampan di sekolah yang bisa membuatmu jatuh cinta hanya dengan melihat
senyumannya saja, termasuk aku, Park Minyoung. Ya, aku mencintainya sejak
pertama kali kita bertemu dan saat itu dia tersenyum manis padaku….ya sangat
manis. Sejak saat itu, aku sering ke kelasnya hanya untuk melihatnya tetapi
dengan alasan menemui temanku. Beginilah pekerjaanku sekarang, selain menjadi
seorang pelajar aku juga bisa dibilang stalker dari seorang ‘Lee donghae’. Pagi-pagi
sekali aku sudah berada di sekolah untuk menunggu kedatangannya. Tidak lama
kemudian, seorang yang kutunggu sudah datang dengan menggunakan jaket hitam
yang menutupi setelan seragamnya beserta tas ransel hitam di punggungnya dan
yang tidak terlewatkan senyuman manisnya.
Aku terus saja
memperhatikannya dan aku tahu dia akan pergi kemana. Tentu saja, dia akan
menemui Kim Suhee, yeoja berkacamata yang terkenal dengan kepintarannya dan
kecantikannya, ya dia adalah yeojachingunnya Donghae. Pertama kali aku
mengetahui bahwa ‘dia’ sudah mempunyai seseorang untuk mengisi hatinya, hatiku
serasa ditimpa berjuta-berjuta batuan-batuan gunung yang sangat panas karena
terkena larva, sakit-panas, ya itu yang kurasakan saat itu.
*Flashback*
Gas-gas oksigen seakan
mengelilingiku, kesejukan di bawah pohon beringin membuat mataku tertutup dan
ingin merasakan salah satu kuasa Tuhan.
“Aku sudah melewatkan
salah satu kekuasaan Tuhan selama ini” batinku.
Mataku tiba-tiba terbuka
lebar ketika seorang namja yang sangat kukenali lewat di depanku. Hatiku
menginginkan untuk mengikutinya dan langkah kakiku juga ikut terhenti ketika
langkah kakinya terhenti pada sebuah bangku di bawah pohon rindang dan disana
sudah ada yeoja yang sibuk dengan buku-bukunya.
“Siapa dia? Apakah dia
yeojachingunya” tanyaku pada hatiku
Tiba-tiba oksigen yang
sedari tadi mengelilingiku seakan menghilang entah kemana….sesak, itu yang ku
rasakan saat dia mencium sekilas bibir mungil yeoja itu. Dan sudah kurasakan
pipiku basah akibat cairan ini. Aku tak mau melihat kejadian yang mereka
lakukan lebih dari itu tadi jadi aku putuskan untuk segera pergi dari tempat
itu.
At
class
“Minyoung, ada apa
dengan matamu? Apa kau habis menangis?” Tanya Eunjo, sahabatku.
“Hmmm, menurutmu? Aku
tadi melihat Donghae dengan seorang yeoja. Apa dia pacarnya?”tanyaku.
“Aku dengar sih, Donghae
sudah punya yeojachingu” jawabnya dengan santai.
*Flashback
END*
Entah mantra apa yang
sudah ia berikan padaku sehingga aku tidak mau melupakannya meskipun aku
mengetahui kalau ia sudah mempunyai yeojachingu dan mereka saling mencintai.
-00-
Han
River, 16.00 KST
Sore ini, aku ingin
menjernihkan semua pikiranku, pikiranku tentang kau, Lee donghae. Kau selalu
menghantui pikiranku setiap harinya. Sebenarnya aku lelah menjadi penggemar
rahasia seperti ini tapi, aku bisa apa? Aku tidak bisa melupakannya dan hanya
bisa mencintainya dalam diamku. Otak dan kakiku sudah sepakat untuk membawaku
ke pinggiran Sungai Han. Bersamaan dengan bertiupnya angin sore, mataku terasa
berat dan perih, tetes demi tetes cairan ini berjatuhan dari pelupuk mataku. Ya,
aku memikirkannya (lagi), aku tidak pernah bosan untuk memikirkannya meskipun
aku tahu pada akhirnya hatiku yang tersakiti. Aku berteriak sekencang mungkin
untuk menghilangkan beban hatiku, untung saja saat itu Sungai Han sedang sepi
pengunjung. Tak terasa matahari sudah menenggelamkan setengah badannya diiringi
dengan sinar orange kemerah-merahan disekitarnya dan itu membuatnya sangat
indah.
Author’s
POV
Park
family’s house
“Aku pulang” teriak
Minyong
“kau darimana
saja?”Tanya eomma Minyoung
“Aku dari sungai Han
eomma, mencari udara segar hehe.”jelasnya
“Apakah kau sudah makan?
Eomma sudah membuatkan masakan favoritmu”
“Jinjja? Gomawo
eomma”ucap Minyoung riang.
Minyoung yang asyik menikmati
makanan favoritnya tiba-tiba tersedak akibat pertanyaan yang dilontarkan
ibunya.
“Apa kepalamu masih
sering sakit?” Tanya eommanya
DEG
Minyoung sudah melupakan
penyakit yang dideritanya tapi mengapa ibunya mengingatkannya kembali.
Memang,akhir-akhir ini Minyoung sering merasakan pusing tapi dia tidak pernah
mengatakan yang sebenarnya pada eommanya karena takut membuat eommanya merasa
khawatir akan keadaannya.
“Hmmmm, apa eomma?
Kepalaku? Aku su..sud.sudah tidak pusing seperti dulu eomma.”ucap Minyoung
ragu.
“Baguslah, cepatlah
makan dan segera tidur.”
“Arraseo.”
“Maafkan Minyoung eomma,
Minyoung sudah berbohong tentang penyakit ini.”batin Minyoung.
Minyoung’s
POV
Jam alarmku berdering
begitu keras dan sukses membuat organ tubuhku bergerak reflex untuk terbangun
dari tempat tidurku.
“Sial, jam ini
membangunkanku disaat yang tidak tepat. Ck !”
“Minyoung cepat mandi
dan sarapan. Dan segera berangkat sekolah” teriak eomma
“Ne eomma.”
Setelah memakai seragam
aku segera menuju ruang makan untuk mengambil 2 potong roti beserta selai
kacang favoritku dan segera pergi ke sekolah.
-00-
Tak
biasanya aku merasakan kepalaku sesakit ini, tiba-tiba penglihatanku mulai
buram dan aku hanya bisa melihatnya saja yang berada di depanku dan setelah
itu….
“Minyoung
bangun, Minyoung bangunlah !!” aku mendengar suara Eunjo, sedikit demi sedikit aku
membuka mataku dan melihat sekelilingku sudah dipenuhi dengan warna putih.
“Eunjo,
aku dimana?”
“kau
sedang di rumah sakit, atdi pagi kau pingsan di lapangan dan kau tahu siapa
yang membawamu kemari?”
“Bukan
kau?”
“Bukan,
kau pasti terkejut. Dia, Lee donghae yang menggendongmu dan membawamu kemari
lalu ia menelpon pihak sekolah.”jelas Eunjo.
“Benarkah?”
“Ya
sudah kalau tidak percaya.”
Beberapa
orang yang menggunakan pakaian berwarna putih suci menghampiri tempatku dan
Eunjo berada.
“Permisi
nona, aku ingin memeriksa keadaan temanmu, bisakah anda keluar sebentar?” pinta
dokter Kim.
“Tentu
saja.” Ucap Eunjo sambil membungkukkan badannya.
“Minyoung,
apa kau sering merasakan pusing di belakang kepalamu?”
“Hmm,
iya dok, memang penyakit apa yang aku derita?”
“Mungkin
ini sangat berat bagimu untuk menerima ini, tapi aku harus tetap mengatakannya.
Di otakmu terdapat tumor dan tumor itu sudah menjalar ke seluruh otakmu. Jika
kami melakukan operasi aku takut nyawamu tidak bisa ditolong, kami hanya bisa
memperkirakan hidupmu tidak akan lama mungkin sekitar satu minggu.”
Dan
kali ini cairan bening itu jatuh tanpa perintahku, kenapa Tuhan begitu tidak
adil padaku,aku sudah tidak diperbolehkan memiliki dia dan sekarang Tuhan ingin
aku tidak melihatnay di sunia yang sama…miris sekali hidupku
-00-
Tak
ada yang tahu tentang penyakitku kecuali aku, dokter Kim dan Tuhan tentunya.
Bahkan orang tua dan sahabatku sendiripun
tak tahu. Aku memang sengaja merahasiakan semua ini, aku tidak ingin
membuat orang yang kusayangi bersedih, aku ingin tetap membuat mereka bahagia meskipun
diriku tak lagi bahagia. Akhir-akhir ini aku memang sudah tidak mengikutinya,
bukan karena apa-apa, aku hanya ingin melupakannya sebelum hari itu tiba, hari
dimana aku dan dia berada-di-dunia-berbeda.
“Minyoung,
aku lihat akhir-akhir ini banyak yang berubah darimu?”
“Maksutmu?
Aku rasa aku tidak berubah sama seperti ahri biasanya.”
“Tidak,
aku sering menyendiri, menjadi lebih pendiam dan sekarang kau sudah tidak
menjadi ‘stalkernya’”
Diam…..ya
aku tak mampu berkata apapun setelah mendengar ucapan Eunjo.
“Aku
menjadi lebih diam karena aku sering memikirkan keadaan kalian setelah aku
pergi dari samping kalian. Siapa yang menghibur Eunjo saat dia bersedih? Siapa
yang membantu eomma memasak”batinku.
-00-
Hari
ini tepat seminggu setelah aku divonis pleh dokter Kim. Rasanya tidak kuat
meninggalkan orang-orang yang kusayangi begitu cepat. Hari ini juga aku sudah
menyiapkan sepucuk surat untuk Donghae, aku akan menyatakan perasaanku padanya
untuk yang pertama dan terakhir kalinya.
“Eunjo.
Aku titip surat ini. Tolong berikan kepada Donghae ketika aku sudah pergi dari
Seoul.”ucapku
“Surat
apa? Surat cinta? Kau akan pergi kemana?”Tanya Eunjo.
“Hmmm…iya
aku akan pergi ke tempat yang begitu indah”
“Kenapa
kau tidak mengajakku?”
“Belum
saatnya. Eunjo-ah, terimakasih sudah menjadi temanku selama ini. Saranghae ©”
-00-
Author’s
POV
Rumah
MInyoung sudah dipenuhi kerumunana orang berpakaian hitam, ya waktu itu sudah
tiba, waktu dimana Minyoung yang sudah diminta Tuhan untuk menemaninya di
surga. Diantara orang-orang tersebut terdapat seorang namja dengan menggunakan
syal,kemeja dan celana hitam itu sedang menatap lekat foto Minyoung yang tersenyum
manis. Tiba-tiba tanagn mungil seorang yeoja berada di pundaknya yang lain
tidak bukan adalah Eunjo.
“Donghae-ssi,
apa kau mengenalnya?”ucap Eunjo dengan tangannya menunjuk foto Minyoung.
“Kau
siapa? Aku tidak mengenalnya. Tapi, aku sering bertemu dengannya.”
“Aku
Lee Eunjo, sahabat dari Park Minyoung. Tentu saja kau sering menemuinya karena
dia adalah stalkermu.” Eunjo tersenyum miris.
“Oh
ya Donghae-ssi, ini surat dari Minyoung. Dia menitipkan padaku ketika sekolah
dan ia menyuruhku untuk memberikannya padamu”
“Gomawo,
Eunjo-ssi”.
Donghae’s
POV
“Oh
ya Donghae-ssi, ini surat dari Minyoung. Dia menitipkan padaku ketika sekolah
dan ia menyuruhku untuk memberikannya padamu”
“Gomawo,
Eunjo-ssi”.
Surat
dengan amplop berwarna merah maroon ini kubuka perlahan dan ku baca setiap
kata-katanya dengan detail.
Annyeong,
Lee donghae.
Apakah
kau mengenalku? Pasti tidak. Perkenalkan aku adalah Park Minyoung, seorang
yeoja yang mendedikasikan dirinya sebagai seorang stalkermu hahaha. Saat kau
membaca surat ini, mungkin aku sudah berada di pangkuan Tuhan. Apakah kau tahu
Donghae-ssi? Aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu dan kau memberikan
senyuman padaku. Saat itu kau terlihat terburu-buru dan tidak sengaja
menabrakku hingga terjatuh. Sejak saat itu, aku sering mengikutimu, maaf aku
sudah lancang mengikutimu tanpa izin darimu.
Aku masih tetap mencintaimu walaupun aku tahu kau mempunyai yeoja yang
sudah mengisi hatimu, membuat hari-harimu lebih bahagia. Pada awalnya aku benci
dengan hubungan kalian..mungkin sangatlah benci. Tapi, semua berubah ketika aku
menegtahui jika hubungan kalian sudah terjalin hampir 2 tahun lamanya. Kalimat
yang berada di pikiranku hanya ‘Jika kau bahagia maka aku juga akan bahagia’
benarkah itu terjadi? Sayangnya tidak. Setiap hari, aku selalu berada dalam
bayang-bayang pikiranku dan bersamaan dengan itu air mataku terjatuh begitu
saja. Kepalaku sudah sangat sakit dan aku tidak mampu melanjutkannya. Aku akan
tetap mencintaimu meskipun dunia kita berbeda dan satu lagi pintaku sayangilah
Kim Suhee, sepertinya dia sangat menyayangimu. Saranghae, Lee Donghae ©
Park
Minyoung ^^
Pipiku
sudah basah oleh air mataku, aku mengingatmu, aku mengingatmu Park Minyoung.
*Flashback*
Hatiku
sudah kacau rasanya aku ingin segera pergi ke tempat Suhee berada, aku berlari
secepat mungkin agar segera sampai dan melihat keadaannya. Tanpa sengaja aku
menabarak seorang yeoja hingga jatuh, aku segera membantunya bangun dan meminta
maaf padanya serta menunjukkan senyuman termanisku.
“Gwenchana?”
tanyaku
“Ne.”
jawabnya manis.
“Mianhae,
aku sedang terburu-buru.”
*Flashback off*
“Minyoung
kalau boleh jujur sebenarnya aku juga sering memperhatikanmu dan rasa suka
sudah mulai tertanam tapi aku sadar, aku sudah mempunyai seseorang dihatiku yang
sangat menyanyangiku. Jadi aku putuskan untuk berusaha tidak mengenalmu. Terima
kasih sudah mencintaiku dan maaf karena aku tidak bisa membalas
cintamu.”batinku
-END-